Siapa sih pencetus fotografi? atau diapa sih bapaknya fotografi? jika
anda benar fotografi sejati pasti anda tau jawabannya, ya jawabannya
ini nih yang ada dibawah
Louis-Jacques-Mandé Daguerre
Gambar 1. Louis Daguerre
Louis-Jacques-Mandé Daguerre atau yang biasa dikenal sebagai Louis
Daguerre lahir di Cormeilles-Parisis, Val-d’Oise, Perancis, pada tanggal
18 November 1787 dan meninggal di Bry-sur-Marne, Perancis, 10 Juli 1851
yang berarti pada umur 63 tahun. Ialah seniman dan kimiawan Perancis
yang dikenal untuk penemuannya, yang biasa disebut sebagai proses
fotografi Daguerreotype.
Pada masa mudanya, dia bergelut di bidang seni, sebagai seorang
seniman. Pada usia pertengahan tiga puluh, dia berhasil merancang
diograma, yaitu barisan lukisan pemandangan yang dipertunjukkan secara
mempesona dengan bantuan efek cahaya. Dari sinilah beliau mengembangkan
suatu mekanisme untuk melukiskan kembali pemandangan yang ada di dunia
secara otomatis tanpa menggunakan cat dan kuas.
Untuk mewujudkan suatu gagasannya, Daguerre mengalami kesulitan dan
kegagalan terutama pada rancangan pertamanya. Ia sendiri mengadakan
percobaan untuk menciptakan gambar pada 1824, mempertunjukkan diorama
dengan berkeliling Perancis, Inggris, dan Skotlandia.
Pada tahun 1827 dia bertemu dengan Joseph Nicéphore Niépce yang waktu
itu juga sedang menciptakan kamera dengan karya foto pertamanya pada
tahun 1826 dengan berupa gambar kabur atap rumah yang diambil dari
jendela, yang terdapat pada lempengan campuran timah yang dipekakan.
Daguerre kemudian mengadakan kongsi pada tahun 1829 untuk mengembangkan
kamera, dan terus dilanjutkan meski pada tahun 1833 Niepce meninggal
dunia.
Setelah Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre melanjutkan
penelitian nya terhadap percobaan-percobaan kimia dan proses mekanik
dalam merekam gambar dengan melapisi pelat tembaga dengan perak
terionisasi (silver ionized). Pada tahun 1835, setelah dengan sengaja ia
memecahkan termometer raksa, ia menemukan metode mengembangkan citra
atau gambar-gambar yang telah ter-Exposed selama 20-30 menit.
Penyempurnaan lebih lanjut dari proses ini akan memungkinkan ia untuk
dapat lebih memperbaiki citra atau images yang dihasilkan. Selain itu,
metode ini juga mampu mencegah penggelapan dari pelat perak yang
digunakan tadi, solusi yang disarankan nya cukup mudah, yaitu dengan
menggunakan yodium yang banyak terdapat di dalam garam rumahan. Dan
selanjutnya pada tahun 1837, Daguerreo berhasil untuk pertama kali nya
menjalani secara penuh dari proses eksposur, mengembangkan nya dan
fiksasi. Hasil dari proses ini yang pernah dipublikasikan misalnya still
life of plaster casts, a wicker-covered botle, a framed drawning and a
curtain, and L’Atelier de l’artiste. Ketekunannya inilah yang dapat
menghasilkan sistem praktis untuk fotografi yang dikenal dengan
daguerreotype.
Gambar 2. Boulevard du Temple
(foto Daguerreotype pertama yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839)
Daguerre pun mempulikasikan temuannya pada tahun 1839 dengan
memamerkan pelat tembaga berlapis perak yang menampilkan bayangan sebuah
jalan di Paris dimana terdapat gambar orang yang tidak dikenal yang
merupakan orang pertama yang difoto. Kemudian Akademi Ilmu Pengetahuan
Perancis yang mengumumkan prosesnya pada 9 Januari tahun itu. Paten
Daguerre diambil alih oleh Pemerintah Perancis, dan pada tanggal 19
Agustus 1839 Pemerintah Perancis mengumumkan penemuan itu merupakan
hadiah “sumbangan untuk dunia”. Metode beliau kemudian dikembangkan
menjadi metode yang dapat digunakan oleh khalayak ramai.
Sebagai penghargaan, Pemerintah Perancis menghadiahkan uang pensiun
seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Pada tahun 1851
Daguerre meninggal di kota kelahirannya. Bagaimanapun, Daguerre sendiri
tidak mematenkannya untuk Inggris pada tanggal 12 Agustus, dan secara
besar hal ini memperlambat pengembangan fotografi di Britania Raya.
Alasan saya membuat biografi tentang Louis Daguerre ini dikarenakan
saya menyukai fotografi dan beliau pun termasuk orang yang berpengaruh
dalam sejarah dunia dimana disebutkan pada buka “The 100” (The 100,
peringkat orang paling berpengaruh dalam sejarah), yang dikarang oleh
Michael Hart Dimana disebutkan di dalam bukunya bahwa Louis Daguerre di
peringkat 47 untuk kategori orang paling berpengaruh dan paling terkuat
dalam searah.
Referensi :
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Louis-Jacques-Mand%C3%A9_Daguerre
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Daguerreotype
http://id.m.wikipedia.org/wiki/The_100_(buku)
- Pitawi (Bahasa Melayu Polynesia Purba) dimana berarti larangan. Perkataan ini beracu pada bangunan yang terdapat di Batu Jaya yang katanya dihormati. Dimana bangunan ini terpadat di Karawang yang merupakan kota yang terbuka sedangkan kkomplek banguna ini sifatnya suci dan tertutup menurut sejarawan Ridwan Saidi.
- Betawi (Bahasa Melau Brunei) dimana kata tersebut digunakan untuk menyebut giwang. Nama ini mengacu pada ekskavasi di Babelan, Kabupaten Bekasi, yang banyak ditemukan giwang dari abad ke-11 masehi.
- Flora guling Betawi (cassia glauca), family papilionaceae yang merupakan jenis tanaman perdu yang kayunya bulat seperti guling kata orang dan mudah diraut serta kokoh. Dulunya sering dijadikan gagang senjata keris atau gagang pisau.
- Dalam bidang musik, orang betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni Tionghoa, sebutan Gambang Kromong di ambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Secara umum, Gambang Kromong disajikan pada pesta-pesta rakyat, perkawinan, pesta tahun baru Cina, serta pada acara Tapekong (tempat peribadatan Cina). Juga Rebana yang berasal dari Arab. Kroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Dan Tanjidor yang memiliki latarbelakang ke-Belanda-an. Awalnya musik tanjidor dimainkan untuk penghibur tamu-tamu para tuan tanah dan bangsawan. Dalam perkembangannya, musik tanjidor dimainkan pada saat arak-arakan pengantin sunat, mengiringi pawai, malam tahun baru, dan sebagainya. Betawi juga memiliki lagu tradisional seperti kicir-kicir.
- Dalam seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur-unsur budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya tari Topeng Betawi, gerakannya lincah dan riang. Biasanya, tarian ini diiringi musik gambang kromong. Penarinya menggunakan topeng kayu. Tari Topeng biasanya dijadikan tarian pembuka atau penutup pertunjukan Topeng Betawi. Beraneka ragam Tari Topeng Betawi yang dikenal, antara lain : Tari Lipet Gandes, Tari Topeng Tunggal, Tari Enjot-enjotan, Tari Gegot, Tari Topeng Cantik, Tari Topeng Putri, Tari Topeng Ekspresi, dan Tari Kang Aji. Tari Yapong yang dipengaruhi tari Jaipong Sunda, Cokek dan lain-lain. Tari Yapong merupakan suatu tari gembira dengan gerakan yang dinamis dan erotis. Istilah Yapong ini lahir dari bunyi lagunya ya, ya, ya, ya, yang dinyanyikan artis pengiringnya serta suara musik yang berkesan pong, pong, pong, sehingga lahirlah “ya-pong” dan berkembang menjadi Yapong. Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan Tiongkok, seperti tari Yapong dengan kostum tari khas pemain Opera Beijing. Namun Jakarta dapat dinamakan daerah yang paling dinamis. Selain seni tari lama juga muncul seni tari dengan gaya dan koreografi yang dinamis.
- Drama tradisional Betawi antara lain Lenong dan Tonil. Pementasan lakon tradisional ini biasanya menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat Betawi, dengan diselingi lagu, pantun, lawak, dan lelucon jenaka. Kadang-kadang pemeran lenong dapat berinteraksi langsung dengan penonton.
- Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta yaitu “Si Pitung” juga dikenal cerita rakyat lainseperti serial “Jagoan Tulen atau Si Jampang” yang mengisahkan jawara-jawara Betawi baik dalam perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal keras. Kebanyakan mengisahkan jawara atau pendekar dunia persilatan, tetapi selain itu juga dikenal cerita “Nyai Dasima” yang menggambarkan kehidupan zaman kolonial. Cerita lainnya ialah “Mirah dari Marunda, Murtado Macan Kemayoran”, “Juragan Boing” dan yang lainnya.
- Dalam persenjataan suku Betawi memiliki beberapa senjata pada genre awal yaitu rotan (jenis senjata tradisional Betawi yang digunakan pada permainan Seni Ketangasan Ujungan, termasuk kategori senjata alat pemukul), punta (senjata tajam jenis tusuk, dengan panjang sekitar 15-20cm. Senjata ini lebih berfungsi sebagai senjata pusaka yang menjadi simbol strata sosial pada waktu itu, karena senjata tajam ini tidak pernah digunakan untuk bertarung. Di Jawa Barat mungkin dikenal sebagai Kujang, namun Kujang lebih variatif dari segi bentuk dan motif ciung), beliung gigi gledek (sejenis kapak dengan mata menyilang kearah gagang pegangan, umumnya digunakan sebagai perkakas untuk membuat kayu), cunrik (keris kecil tusuk konde, senjata tradisional para perempuan Betawi, biasa digunakan oleh para resi perempuan yang tidak ingin menonjolkan kekerasan dalam pembelaan dirinya, terbuat dari besi kuningan dengan panjang kurang dari 10cm). Dan senjata yang dipakai dalam mainpukul diantaranya kerakel (kerak keeling/blankas, merupakan perkembangan dari senjata rotan Ujungan), golok, golok gobang, golok ujung turun, golok betok dan badik badik juga siku (Orang Betawi menyebutnya sebagai Siku, karena bentuknya yang terdiri dari dua batang besi baja yang saling menyiku atau menyilang).
- Makanan khas Jakarta yang terkenal adalah kerak telor, Makanan ini dibuat dari bahan-bahan antara lain seperti beras ketan putih, telur ayam atau telur bebek, ebi (udang kering) dan parutan kelapa yang disangrai kering, serta bawang goreng, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam dan gula pasir sebagai bumbu pelengkapnya. Cara membuat makanan ini cukup unik karena tidak imasak di atas kompor namun dimasak diatas bara api. Pedagang kerak telor sesekali membalikkan wajan agar permukaan dari kerak telor tersebut juga terpanggang dan matang merata sambil dikipas-kipas agar bara api tetap menyala. Setelah kering dan matang kerak telor siap untuk disajikan. Adapula asinan betawi, ayam sampyok (hidangan mewah betawi kota dengan sentuhan cita rasa cina yang menyelimuti daging empuk ayam), Bir pletok (Embel-embel bir pada minuman ini bukan berarti mengandung alkohol. Bir pletok justru merupakan minuman kebugaran dari rempah alami yang memiliki beragam khasiat. Salah satunya, bisa mengatasi masalah sulit tidur alias insomnia), dodol betawi, kembang goyang, kue akar kelapa, dan masih banyak lagi.
- Upacara perkawinan adat Betawi ditandai dengan serangkaian prosesi. Didahului masa perkenalan melalui Mak Comblang. Dilanjutkan lamaran. Pingitan. Upacara siraman. Prosesi potong cantung atau ngerik bulu kalong dengan uang logam yang diapit lalu digunting. Malam pacar, mempelai memerahkan kuku kaki dan kuku tangannya dengan pacar. Puncak adat Betawi adalah Akad nikah. Mempelai wanita memakai baju kurung dengan teratai dan selendang sarung songket. Kepala mempelai anita dihias sanggul sawi asing serta kembang goyang sebanyak 5 buah, serta hiasan sepasang burung Hong. Dahi mempelai wanita diberi tanda merah berupa bulan sabit menandakan masih gadis saat menikah. Mempelai pria memakai jas Rebet, kain sarung plakat, Hem, Jas, serta kopiah. Ditambah baju Gamis berupa Jubah Arab yang dipakai saat resepsi dimulai. Dan pastinya terdapat roti buaya dalam proses perkawinan ini, yang memberi simbol pernikahan adat betawi.
Jumat, 09 Januari 2015
Louis Daguerre Penemu Proses Fotografi Daguerre
Kebudayaan Barat Di Indonesia
Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir secara simpang
siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot,
tersesat dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah
induk yang lurus: ”the things of humanity all humanity enjoys”.
Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur
kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif.
Akan tetapi pada refleksi dan dalam usaha merumuskannya kerap kali
timbul reaksi, karena kategori berpikir belum mendamaikan diri dengan
suasana baru atau penataran asing. Taraf-taraf akulturasi dengan
kebudayaan Barat pada permulaan masih dapat diperbedakan, kemudian
menjadi overlapping satu kepada yang lain sampai pluralitas, taraf,
tingkat dan aliran timbul yang serentak. Kebudayaan Barat mempengaruhi
masyarakat Indonesia, lapis demi lapis, makin lama makin luas lagi dalam
(Bakker; 1984).
Apakah kebudayaan Barat modern semua buruk dan akan mengerogoti
Kebudayaan Nasional yang kita gagas? Oleh karena itu, kita perlu
merumuskan definisi yang jelas tentang Kebudayaan Barat Modern. Frans
Magnis Suseno dalam bukunya ”Filsafat Kebudayan Politik”, membedakan
tiga macam Kebudayaan Barat Modern:
a. Kebudayaan Teknologi Modern
Pertama kita harus membedakan antara Kebudayan Barat Modern dan
Kebudayaan Teknologis Modern. Kebudayaan Teknologis Modern merupakan
anak Kebudayaan Barat. Akan tetapi, meskipun Kebudayaan Teknologis
Modern jelas sekali ikut menentukan wujud Kebudayaan Barat, anak itu
sudah menjadi dewasa dan sekarang memperoleh semakin banyak masukan
non-Barat, misalnya dari Jepang.
Kebudayaan Tekonologis Modern merupakan sesuatu yang kompleks.
Penyataan-penyataan simplistik, begitu pula penilaian-penilaian hitam
putih hanya akan menunjukkan kekurangcanggihan pikiran. Kebudayaan itu
kelihatan bukan hanya dalam sains dan teknologi, melainkan dalam
kedudukan dominan yang diambil oleh hasil-hasil sains dan teknologi
dalam hidup masyarakat: media komunikasi, sarana mobilitas fisik dan
angkutan, segala macam peralatan rumah tangga serta persenjataan modern.
Hampir semua produk kebutuhan hidup sehari-hari sudah melibatkan
teknologi modern dalam pembuatannya.
Kebudayaan Teknologis Modern itu kontradiktif. Dalam arti tertentu
dia bebas nilai, netral. Bisa dipakai atau tidak. Pemakaiannya tidak
mempunyai implikasi ideologis atau keagamaan. Seorang Sekularis dan
Ateis, Kristen Liberal, Budhis, Islam Modernis atau Islam Fundamentalis,
bahkan segala macam aliran New Age dan para normal dapat dan mau
memakainya, tanpa mengkompromikan keyakinan atau kepercayaan mereka
masing-masing. Kebudayaan Teknologis Modern secara mencolok bersifat
instumental.
b. Kebudayaan Modern Tiruan
Dari kebudayaan Teknologis Modern perlu dibedakan sesuatu yang mau
saya sebut sebagai Kebudayaan Modern Tiruan. Kebudayaan Modern Tiruan
itu terwujud dalam lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan
teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup
pemilikan simbol-simbol lahiriah saja, misalnya kebudayaan lapangan
terbang internasional, kebudayaan supermarket (mall), dan kebudayaan
Kentucky Fried Chicken (KFC).
Di lapangan terbang internasional orang dikelilingi oleh hasil
teknologi tinggi, ia bergerak dalam dunia buatan: tangga berjalan, duty
free shop dengan tawaran hal-hal yang kelihatan mentereng dan modern,
meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan, suasana non-real kabin pesawat
terbang; semuanya artifisial, semuanya di seluruh dunia sama, tak ada
hubungan batin.
Kebudayaan Modern Tiruan hidup dari ilusi, bahwa asal orang
bersentuhan dengan hasil-hasil teknologi modern, ia menjadi manusia
modern. Padahal dunia artifisial itu tidak menyumbangkan sesuatu apapun
terhadap identitas kita. Identitas kita malahan semakin kosong karena
kita semakin membiarkan diri dikemudikan. Selera kita, kelakuan kita,
pilihan pakaian, rasa kagum dan penilaian kita semakin dimanipulasi,
semakin kita tidak memiliki diri sendiri. Itulah sebabnya kebudayaan ini
tidak nyata, melainkan tiruan, blasteran.
Anak Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah Konsumerisme: orang
ketagihan membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa
yang dibeli, melainkan demi membelinya sendiri. Kebudayaan Modern
Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan kemampuan untuk menikmati
sesuatu dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti kita ingin memiliki
sesuatu, akan tetapi kita semakin tidak mampu lagi menikmatinya. Orang
makan di KFC bukan karena ayam di situ lebih enak rasanya, melainkan
karena fast food dianggap gayanya manusia yang trendy, dan trendy adalah
modern.
c. Kebudayaan-Kebudayaan Barat
Kita keliru apabila budaya blastern kita samakan dengan Kebudayaan
Barat Modern. Kebudayaan Blastern itu memang produk Kebudayaan Barat,
tetapi bukan hatinya, bukan pusatnya dan bukan kunci vitalitasnya. Ia
mengancam Kebudayaan Barat, seperti ia mengancam identitas kebudayaan
lain, akan tetapi ia belum mencaploknya. Italia, Perancis, spayol,
Jerman, bahkan barangkali juga Amerika Serikat masih mempertahankan
kebudayaan khas mereka masing-masing. Meskipun di mana-mana orang minum
Coca Cola, kebudayaan itu belum menjadi Kebudayaan Coca Cola.
Orang yang sekadar tersenggol sedikit dengan kebudayaan Barat palsu
itu, dengan demikian belum mesti menjadi orang modern. Ia juga belum
akan mengerti bagaimana orang Barat menilai, apa cita-citanya tentang
pergaulan, apa selera estetik dan cita rasanya, apakah
keyakinan-keyakinan moral dan religiusnya, apakah paham tanggung
jawabnya (Suseno; 1992).
Sumber :
Suku Betawi
Suku betawi adalah salah satu suku yang
terdapat di Indonesia. Yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di
Jakarta. Ada sebagian orang yang bilang bahwa suku Betawi adalah suku
asli Kota Jakarta, yang sudah mendiami Jakarta dan sekitarnya sejak
zaman batu baru atau zaman Neoliticum. Tetapi banyak orang juga bilang
bahwa suku betawi adalah suku yang berasal dari hasil kawin antaretnis
dan bangsa di massa lalu, kelompok etnis ini lahir dari perpaduan
berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta
seperti orang jawa, sunda, bali, bugis, Makassar, ambon, dan melayu,
serta suku-suku pendatang seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.
Ada berbagai pendapat tentang arti dari kata Betawi menurut para ahli dan sejarawan, dimana terdapat beberapa acuan yaitu:
Orang betawi sebagian besar menganut agama
islam, jadi tidak heran jika kita masih menemukan pengaruh islam pada
kehidupan dan kegiatan mereka, karena sangat mengakar dalam budaya
Betawi. Tetapi ada sebagian masyarakat betawi yang beraga kristen,
katolik, dan tionghoa namun sangat sedikit.
Dari bahasa mereka kita
dapat melihat bahwa dialek Betawi tiu bersifat campur aduk, itu adalah
cerminan dari kebudayaan Betawi yang merupakan hasil perkawinan berbagai
macam bdaya, baik berasal dari daerah lain di Nusantara juga luar
Nusantara. Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah
Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari
adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi. Dialek Betawi sendiri terbagi
atas dua jenis, yaitu dialek Betawi tengah dan dialek Betawi pinggir.
Dialek Betawi tengah umumnya berbunyi “é” sedangkan dialek Betawi
pinggir adalah “a”. Dialek Betawi pusat atau tengah seringkali dianggap
sebagai dialek Betawi sejati, karena berasal dari tempat bermulanya kota
Jakarta, yakni daerah perkampungan Betawi di sekitar Jakarta Kota,
Sawah Besar, Tugu, Cilincing, Kemayoran, Senen, Kramat, hingga batas
paling selatan di Meester (Jatinegara). Dialek Betawi pinggiran mulai
dari Jatinegara ke Selatan, Condet, Jagakarsa, Depok, Rawa Belong,
Ciputat hingga ke pinggir selatan hingga Jawa Barat. Contoh penutur
dialek Betawi tengah adalah Benyamin S., Ida Royani dan Aminah
Cendrakasih, karena mereka memang berasal dari daerah Kemayoran dan
Kramat Sentiong. Sedangkan contoh penutur dialek Betawi pinggiran adalah
Mandra dan Pak Tile. Contoh paling jelas adalah saat mereka mengucapkan
kenape/kenapa” (mengapa). Dialek Betawi tengah jelas menyebutkan “é”,
sedangkan Betawi pinggir bernada “a” keras mati seperti “ain” mati dalam
cara baca mengaji Al Quran.
Suku Betawi juaga memiliki banyak kesenian lokalnya, seperti:
Mata pencaharian orang
Betawi bisa dibedakan menjadi dua, yaitu mereka yang berada di tengah
kota menunjukkan mata pencaharian yang bervariasi, misalnya sebagai
pedagang, pegawai pemerintah, pegawai swasta, buruh, tukang seperti
membuat meubel. Dan mereka yang berada di daerah pinggiran hidup sebagai
petani sawah dan buah-buahan (sudah sangat jarang, mungkin sudah tidak
ada), pedagang kecil, memelihara ikan, dan sekarang di antara mereka
banyak yang menjadi buruh pabrik, guru, dan lain-lain.
Dalam penarikan garis keturunan,
mereka mengikuti prinsip bilineal, artinya menarik garis keturunan
kepada pihak ayah dan pihak ibu. Adat menetap nikah sangat tergantung
kepada perjanjian kedua pihak sebelum perpisahan berlangsung. Ada yang
menetap secara patrilokal maupun matrilokal Masyarakat Betawi atau
Jakarta asli dalam hal susunan masyarakat dan sistem kekerabatanya, pada
umumnya menganut sistem patrilineal.
Sumber dari:
http://blog.isi-dps.ac.id/indrasadguna/?p=3http://liburania.org/tari-yapong/
http://www.kidnesia.com/layout/set/print/Kidnesia/Potret-Negeriku/Warisan-Nusantara/Tari-Topeng-dari-Betawi
http://myseot.blogspot.com/
http://silatindonesia.com/2008/07/senjata-tradisional-betawi/
http://www.unosa.net/2011/11/daftar-senjata-tradisional-indonesia.html
http://www.kidnesia.com/layout/set/print/Kidnesia/Potret-Negeriku/Warisan-Nusantara/Tari-Topeng-dari-Betawi
http://dzakeystyle.blogspot.com/2012/06/10-makanan-khas-betawi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi
http://riantiii.blogspot.com/2012/10/makalah-suku-betawi.html
http://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-sosial/7-unsur-kebudayaan/7-unsur-budaya-suku-betawi/
http://www.anneahira.com/budaya-betawi.htm
Contoh Laporan Akhir PAA
LAPORAN
AKHIR PRAKTIKUM
Mata
Praktikum : Perancangan
Analisis dan Algoritma
Praktikum
ke- : 1
Tanggal
Praktikum : 6 Oktober 2014
Materi :
Pengenalan PAA
NPM : 56412607
Nama : Rizky
Forino Leonardy
Ketua
Asisten :
Nama
Asisten :
Paraf
Asisten :
Jumlah
Lembar :
LABORATORIUM
INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
LISTING :
#include <stdio.h>
#define rentang 10
void sortir(int[], int);
int main(){
int
koin[rentang], n, i, nilai, tmp[rentang];
printf("===================Penukaran
Koin=====================\n");
printf("Banyaknya
Koin : ");
scanf("%d",&n);
printf("\nMasukkan
Koin - koin : \n");
for
(i=0; i < n; i++){
printf("Koin
ke -%d : ", i+1);
scanf("%d",&koin[i]);
}
sortir(koin,n);
printf("\nKoin
yang tersedia adalah : \n");
for
(i=(n-1);i>=0;i--){
printf("%d
\t", koin[i]);
}
printf("\n");
printf("Masukkan
jumlah yang akan dipecah : ");
scanf("%d",
&nilai);
for(i=0;i<n;i++){
tmp[i] = nilai/koin[i];
nilai = nilai%koin[i];
}
for(i=0;i<n;i++){
printf("Koin
%d sebanyak %d \n", koin[i],tmp[i]);
}
return
0;
}
void sortir(int x[], int m){
int
i,j, tmp;
for(i=0;i<m-i;i++){
for(j=0;j<=(m-2);j++){
if(x[j]
< x[j+1]){
tmp
= x[j];
x[j]
= x[j+1];
x[j+1]
= tmp;
}
}
}
}
LOGIKA PROGRAM
Seperti yang kita ketahui, algoritma adalah urutan
langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun secara logis dan sistematis.
Langkah-langkah dalam algoritma haruslah logis dan dapat ditentukan bernilai
salah atau benar.
Pada pertemuan pertama praktikum TI ini, kita
mempelajari tentang algoritma Greedy, yaitu suatu algoritma yang mengambil
nilai tertinggi dan memsortingnya dari suatu kumpulan nilai tertentu. Misalnya:
Kita akan menukar koin, kita mempunyai 3 koin. Maka akan dilakukan pensortiran
nilai dari pecahan koin yang terbesar dahulu.
#include
<stdio.h>
Sebagai
standard library yang berfungsi untuk I/O package maksudnya digunakan
jika kita ingin pada program kita menggunakan fungsi standard input atau output
bisa dikatakan seperti portable input/output package. Tanpa menggunakan library
ini, kita tidak bisa menggunakan perintah-perintah input/output pada program
kita.
#define rentang 10
Library
diatas berguna untuk menentukan rentang jarak baris output
void sortir(int[],
int);
Pernyataan diatas adalah main procedure (prosedur
utama dalam program ini). Pada program ini, program utama berbentuk prosedur
untuk mengurutkan data yang kita input, disini yang akan diurutkan adalah
variable masukan dari int[] dan int.
int
main() {
Pernyataan di atas digunakan sebagai badan program.
Fungsinya sama seperti public.static.void.main(String args[]) { pada bahasa
pemrograman java.
int koin[rentang], n,
i, nilai, tmp[rentang];
Pernyataan di atas digunakan untuk mendefinisikan variable yang akan
digunakan dalam programnya. Tanda kurung siku [ ] menandakan variable tersebut
bertipe array.
printf("===================Penukaran
Koin=====================\n");
potongan
source code untuk menampilkan kalimat hasil outputnya Dan “\n” untuk memindahkan kursor kebawah.
printf("Banyaknya
Koin : ");
Pernyataan printf di atas digunakan untuk mencetak
tulisan yang ada diantara tanda kutip “ ”.
scanf("%d",&n);
Pernyataan scanf digunakan untuk menyimpan angka yang
kita input ketika program dieksekusi. %d digunakan untuk mengartikan data
inputan akan ditampilkan dalam bentuk decimal, dan &n untuk mengartikan
data inputan akan disimpan sementara pada variable n.
printf("\nMasukkan
Koin - koin : \n");
Sama
dengan Source code yang digunakan sebelumnya
yang gunanya untuk memasukan tulisan diantara tanda kutip “ ”.
\n digunakan untuk member jeda (enter) pada saat program dieksekusi.
for (i=0; i < n;
i++){
Pernyataan
for diatas digunakan sebagai kondisi
perulangan pada program. i = 0, akan
melakukan perulangan sebanyak i yang
kurang dari n dan setiap penjumlahan
i yang ditambah 1 (i++) disetiap
perulangan. Dan code “{“ digunakan
untuk memulai statement tsb.
printf("Koin ke -%d :
", i+1);
scanf("%d",&koin[i]);
}
source
code di atas akan dilaksanakan sebanyak kurang dari n yang dimulai dari 0 dan
menampilkan i dengan format “%d”. Source code di atas digunakan
untuk menginput nilai dalam format “%d” dan
di simpan pada suatu alamat dari variabel koin
dengan index tertentu. Dan simbol “}”digunakan
untuk mengakhiri statement program tsb, yaitu :
sortir(koin,n);
printf("\nKoin yang tersedia
adalah : \n");
for (i=(n-1);i>=0;i--){
printf("%d
\t", koin[i]);
}
sortir(koin,n);
source
code yang digunakan untuk mengurutkan nilai.
printf("\nKoin
yang tersedia adalah : \n");
Source
code yang tidak asing lagi yang gunanya untuk memanggil tulisan dan, digunakan
untuk memberi jeda pada kursor sebanyak 1 baris.
for (i=(n-1);i>=0;i--){
Source
code di atas adalah perulangan dengan nilai i = (n-1) dan melakukan perulangan sampai i lebih besar atau sama dengan 0
dengan pengurangan i sebanyak 1 di setiap pengulangannya. Dan code “{“digunakan untuk memulai
statement tersebut.
printf("%d
\t", koin[i]); }
Source
code yang digunakan untuk meperlihatkan hasil inputan source code yang diatas
dan dengan index sesuai nilai i dan
format yang digunakan adalah “%d”.
Hasil output yang terdiri dari source code:
printf("\n");
memberi
jeda enter pada source code
printf("Masukkan
jumlah yang akan dipecah : ");
scanf("%d",
&nilai);
Pernyataan printf di atas digunakan untuk mencetak
tulisan yang ada diantara tanda kutip, dan yang dibawahnya digunakan untuk memasukan jumlah koin
yang nantinya akan diproses untuk di pecah
for(i=0;i<n;i++){
sama
dengan yang sebelumnya Pernyataan for
diatas digunakan sebagai kondisi perulangan pada program. i = 0, akan melakukan perulangan sebanyak i yang kurang dari n dan
setiap penjumlahan i yang ditambah 1 (i++)
disetiap perulangan. Dan code “{“ digunakan
untuk memulai statement tersebut.
tmp[i] =
nilai/koin[i];
Source
code di atas adalah source code yang digunkan untuk menghasilkan nilai bagi
dari 2 variabel, yaitu variabel nilai dibagi koin dengan hasilnya di simpan pada
variabel tmp pada index tertentu.
nilai =
nilai%koin[i];
Di
atas adalah source code yang digunkan untuk menghasilkan sisa bagi dari nilai%koin.
}
Simbol
di atas digunkan untuk mengakhiri dari statement perulangan.
for(i=0;i<n;i++){
source
code perulangan sebelumnya
printf("Koin
%d sebanyak %d \n", koin[i],tmp[i]);
Source
code di atas digunakan untuk menampilakn kalimat yang ada di dalam kurung dan
varibelnya. Dengan format variabel koin[i]
dan tmp[i] adalah “%d”.
}
Simbol
di atas digunakan untuk mengakhiri dari statement dari perulangan yang ada di
atas.
return 0;
angka 0 ini
akan dikembalikan kepada sistem operasi. Nilai ini digunakan oleh sistem
operasi untuk disimpan di variabel ERRORLEVEL pada MS DOS, dimana 0 artinya
‘sukses’.
}
Symbol
untuk mengakhiri statement.
void sortir(int x[], int m){
int i,j, tmp;
for(i=0;i<m-i;i++){
for(j=0;j<=(m-2);j++){
if(x[j]
< x[j+1]){
tmp
= x[j];
x[j]
= x[+1];
x[j+1]
= tmp;
}
}
}
}
Blok
pernyataan di atas digunakan untuk mengurutkan angka yang telah kita input pada
saat program dieksekusi. Jika kita
menuliskan angka-angka terkecil terlebih dahulu, maka akan diurutkan ke dalam
nilai koin yang terbesar lalu terkecil.
Kesimpulan
dari program ini adalah diaplikasikan-nya dua buah algoritma yaitu algoritma
bubble sort dan algoritma greedy. Algoritma bubble sort digunakan untuk
menyortir sebuah array dengan bantuan satu buah variable temporary yang
digunakan untuk menggantikan array yang lebih besar dengan array yang nilainya
lebih kecil. Sedangkan algoritma greedy diaplikasikan karena untuk memecah uang
tersebut dihitung terlebih dahulu dari pecahan yang paling besar dilanjutkan
dengan variabel yang lebih kecil.
OUTPUT :
CONTOH LAIN :
Bisa
kita lihat output dan contoh lain diatas, kita menginput 3 nilai yang besar
terlebih dahulu lalu ke kekecil. Maka secara otomatis program mensortir nilai
dari kecil ke besar. Dan kita lalu memasukkan nilai koin yang ingin dipecah, yaitu
27. Maka secara otomatis disortir nilai yang lebih besar ke yang kecil yaitu
koin 7 sebanyak 3 = 21 dan koin 5 sebanyak 1 = 5 semua jumlah koin ada 26 jadi
sisa koin kurang 1 sebab inputan koin tidak ada nilai 1 jadi nilai koin maksimal 26. WASSALAMUALAIKUM
Langganan:
Postingan (Atom)